Kamis, 17 Maret 2016

Nikah atau Karir

Assalamu'alaykum sahabat muslimah...
Afwan ya kalau mungkin saya banyak ngeblog #efekkesepian
Sahabat...
Ada yang lagi bingung enggak? Antara nikah atau karir?
You're must choose! #maafsalah
Sebenernya setiap pilihan pasti ada kelebihan dan ada em dampaknya atau efek samping *emangnyaobat
Jujur deh, saya juga saat ini bingung lanjut kuliah dulu atau... memenuhi separuh agama *emangudahadacalonnya? #jleb
Bagi akhwat yang udah enggak sabar. Siapa sih yang enggak mau memenuhi separuh agama? Apalagi sama orang yang kita cinta udah ngejomblo karena pengen di halalin? *plisdehjanganbaper
Kita bahas satu per satu
Nikah
Nikah adalah proses yang sakral saat seorang laki-laki dan sang wali di saksikan para saksi dan penghulu tentunya berada dalam satu tempat *sambilgemeter mengucapkan ijab qabul lalu para saksi mengucapkan sah *Alhamdulillaah
Saat itu pengantin perempuan keluar tanda tangan lalu bersalaman untuk pertama kalinya untuk menjalin ikatan yang halal. #pengendihalalin
Tapi... jangan salah!!!
Banyak orang yang enggak setuju kalau pernikahan itu seindah yang kita bayangkan*lah hidupkan ada indahnya ada sedihnya
Sahabat muslimah...
Kenapa sih banyak orang yang enggak mau buru-buru nikah? Kenapa di tunda-tunda? Padahal uang punya rumah punya. Pas di tanya "kamu kapan nikah?" Jawab "jodohnya lagi di do'ain biar cepet dateng"
Hadeuh --" jodoh enggak hanya di tunggu tapi istikharah juga masa ngedo'a dan nunggu doang? Usahanya mana? Memang sih jodoh Allaah SWT atur. Tapi kan harus ada usahanya baru tawakkal. Kayak jemput rezeki berdo'a berusaha bertawakkal dapetkan rezekinya? #Alhamdulillaah
Sekarang karir
Karir ya siapa sih yang enggak mau jadi orang sukses? Karir bagus, punya uang, rumah mewah, mobil bmw, sepatu merk mahal, baju rancangan designer, pas di tanya "udah nikah?" Jawabnya "ngejar karir dulu"
Hadeuh --" mau karir gimana lagi? Nunggu jadi presiden? Kapan waktunya? Presiden aja jadi presiden usia 50an. Jadi mau nikah usia 50? Yakin?
Sahabat muslimah...
Dalam Al - Qur'an bila kita mampu menikah menikahlah. Bila kita belum sanggup bershaumlah. Karena shaum bisa menahan hawa nafsu.
Bila kita berfikir nikah itu harus mapan *fikirulang
Tidak ada dalam hidup bahwa syarat nikah harus mapan dulu. Syarat nikah kan bukan karena mapan bukan? Kalau karena mapan dulu mungkin yang menikah hanya bangsa bangsawan yang memiliki istana yang luas dan mewah bukan? Lalu, kalau hanya mereka. Kami yang manusia biasa hanya bisa menafkahi nasi bisa apa kalau syarat nikah mapan?
Sahabat muslimah...
Kita memang butuh di nafkahi. Tapi bukan berarti harus terus memenuhi apa yang kita inginkan.
Buat para muslimah yang sudah menikah. Jagalah perasaan zaujy/pasangannya. Jangan sampai hasil keringatnya hanya di rasakan hasilnya saja. Berikan sesuatu yang indah di lihat dan di rasakan zaujynya. Jangan sampai zaujy merasa bosan dan kesepian karena kita tak mementingkannya.
Sahabat muslimah...
Catatan ini hanya untuk renungan.
Tulis komentar dan saran.
In Syaa Allaah akan terbit cerpen.
Syukran...
Wassalamu'alaykum...

4 komentar: